Kamis, 02 Juli 2009

Polusi

Jangan menjadi atau membuat polusi untuk orang lain.


Sumber Polusi

Polusi atau pencemaran lingkungan berdasarkan Undang-undang

Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup N o. 4 Tahun 1982. diartikan :

“Sebagai peristiwa masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan atau komponen lain ke dalam lingkungan, atau berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam sehingga kualitas lingkungan turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya.

Zat atau bahan yang dapat mengakibatkan pencemaran disebut polutan. Syarat-syarat suatu zat disebut polutan apabila keberadaannya dapat menyebabkan kerugian terhadap makhluk hidup.

Contohnya, karbon dioksida dengan kadar 0,033% di udara berfaedah bagi tumbuhan, tetapi bila lebih tinggi dari 0,033% dapat rnemberikan efek merusak.

Suatu zat dapat disebut polutan apabila :

Kadar polutan jumlahnya melebihi jumlah normal dalam lingkungan

Polutan berada pada lingkungan tersebut pada waktu yang tidak tepat, artinya polutan berada cukup lama dan mengganggu aktivitas dan kesehatan makhluk hidup.

Polutan menetap atau berpindah tempat dan akhirnya berada pada suatu daerah/lokasi atau wilayah, tempat tertentu yang mengganggu keseimbangan lingkungan.

industrialisasi berdampak ganda yakni selalu ada dampak positif dan negatif. Pada mulanya industrialisasi bertujuan agar kesejahteraan hidup manusia dapat meningkat, namun di sisi yang lain ternyata juga berdampak negatif khususnya pada aspek kualitas lingkungan hidup. Lebih-lebih kegiatan industri yang menggunakan bahan bakar fosil yang semakin berkembang akan dibarengi dengan upaya ekplorasi sumber daya alam yang semakin pesat pula. Akibatnya sumber polusi menjadi beragam jenisnya.

Bila dikaji secara seksama di kota-kota besar, misalnya Jakarta, polusi menjadi masalah manusia diperkotaan disebabkan oleh berbagai sebab, di antaranya adalah:

meningkatnya pengaruh lingkungan terhadap aktivitas manusia semakin kecilnya sumber daya alam yang dapat dilestarikan

semakin meningkatnya produksi pangan untuk mencukupi kebutuhan makhluk hidup.

meningkatnya urbanisasi yang mengakibatkan daya dukung llingkungan perkotaan menjadi rendah.

Tumbuh suburnya modernisiasi lewat industrialisasi, serta kebergantungan manusia pada produk teknologi yang semakin meningkat.

Suatu zat disebut polutan apabila jumlahnya melebihi kapasitas lingkungan alam untuk menampungnya atau junlahnya di atas normal dan berada pada saat dan tempat yang tidak tepat.



Mengidentifikasi Jenis Limbah


Berdasarkan jenisnya limbah dibedakan menjadi limbah padat, cair

dan gas serta limbah energi.

Limbah padat berupa benda padat yang di buang ke lingkungan, misalnya partikel padat yang dikeluarkan dalam cerobong asap dan aliran air, detergen padat, logam serta limbah lainnya.

Limbah cair dapat berupa minyak, asam sulfat, air raksa yang larut di udara dan air serta lainnya.

Limbah berupa gas antara lain carbon dioksida, carbon monoksida yang keluar dari knalpot kendaraan bermotor, cerobong asap, amoniak yang dibuang ke ke lingkungan sekitar dan sebagainya.

Ukuran pencemaran udara yang banyak dikenal dinyatakan dengan ppm singkatan dari part per million yang artinya banyaknya limbah yang dinyatakan dalam cc per satu meter kubik udara.

Apabila polusi dibedakan berdasar bahan pencemarnya maka dikenal polusi kimiawi, biologi dan fisika.

Tinggi rendahnya bahaya polusi kimia ini didasarkan ukuran atau parameter tetentu. Misalnya parameter kimia, biologi dan fisik. Termasuk parameter kimia antara lain tingkat keasaman, alkalinitas, logam berat yang terlarut.

Polusi yang bersumber dari biologi pada umumnya berkaitan dengan kerja mikrorganisme yang mengganggu. Parameter biologi meliputi ada tidaknya mikroorganisme pengganggu. Misalnya jumlah bakteri e-coli, virus, bentos dan plankton. Dalam hal yang lain berkaitan dengan mikroorganisme, ukurannya didasarkan pada parameter biokimia misalnya BOD (Biochemical Oxygen Demand) yakni jumlah oksigen dalam air untuk mengukur banyaknya pencemar organik.

Selanjutnya polusi berasal dari bahan fisik misalnya plastik, kaleng, botol kaca dan karet. Ukuran atau parameter fisik meliputi suhu, warna, rasa, bau, tingkat kekeruhan serta radio aktivitas.

Polusi berdasarkan tinggi rendahnya bahan pencemar dibedakan menjadi :

Ø Polusi yang menimbulkan iritasi,

Ø Polusi yang menyebabkan reaksi faal tubuh manusia dan

Ø Polusi yang telah merusak lingkungan dalam kadar yang tinggi.

Ukuran di atas di dasarkan pada ketentuan dari WHO, yang menyatakan besaran tingkat pencemaran didasarkan pada kadar zat pencemar dan lama waktu kontak antara pencemar dengan makhluk hidup, khususnya manusia. Gangguan iritasi terutama terjadi setelah kontak antara pencemar dengan panca indera manusia dan

tubuhnya serta dapat menimbulkan gangguan iritasi. Bila hal ini berlangsung lama dapat menyebabkan penyakit kronis. Misalnya penyakit yang timbul akibat senyawa air raksa telah masuk ke tubuh manusia dan menyerang syaraf, contoh kasusnya adalah kanker atau kelainan seperti kejadian yang pernah di alami di Minamata Jepang.





Polusi Udara

Polusi lingkungan kerja yang lain adalah polusi udara dan air Polusi udara di sekitar lingkungan kerja yang banyak dijumpai adalah pengotoran udara akibat gas buang dari kendaraan bermotor. Sumber pencemar udara dibedakan menjadi pencemar primer dan sekunder. Pencemaran udara terkait dengan keberadaan partikel atau zat di udara dan larutnya bahan kimia di udara lalu dihirup oleh pekerja sehingga dapat mengganggu kesehatannya. Misalnya gas karbondioksida, karbonmonoksida buangan dari sisa pembakaran yang lewat knalpot kendaraan bermotor, hidrokarbon (HC) merupakan pencemar primer.

Hasil pengukuran kadar polutan tersebut di kota-kota besar tidak kurang dari 200 mikrogram tiap meter kubik udara. WHO memberikan batasan maksimum 60-90 mikrogram per meter kubik. Pencemaran udara ditimbulkan oleh sumber alami maupun kegiatan manusia. Sumber alami berasal dari peristiwa alam, seperti letusan gunung berapi, akan membawa partikel debu yang masuk ke udara.

Gejala terjadinya hujan asam amat membahayakan kehidupan di muka bumi. Gejala munculnya hujan asam disebabkan oleh adanya bahan pencemar SO2 dan NO2 bereaksi dengan air hujan, akhirnya dapat menurunkan kadar keasaman air hujan. Dalam hal ini ditandai dengan pH air hujan jauh di bawah nilai 5,6. Dampak adanya hujan asam ini antara lain :

a. Kualitas air di permukaan tanah akan berubah

b. Merusak tanaman produksi

c. Logam berat dapat larut sehingga menimbulkan polusi air

d. Bersifat korosif dan merusak material dan bangunan.

Terdapat gejala lain yaang membahatakan yakni gejala yang bersumber dari C02 dan gas buang pabrik berupa CFC, gas metana dan ozon serta N2O di lapisan troposfir yang mengabsorbir radiasi panas matahari yang dipantulkan oleh permukaan bumi. Gejala ini disebut efek rumah kaca yang dapat mengakibatkan gejala yang membahayakan kehidupan di bumi. Hal disebabkan panas matahari tersebut dapat terperangkap dalam lapisan troposfir. Gejala ini menghasilkan fenomena pemanasan global. Akibat lebih jauh dari pemanansan global adalah:

Es di kutub dapat mencair, dan terjadi aliran air dari kutub ke khatulistiwa

Aliran alir ini mengakibatkan perubahan iklim

Terjadi perubahan siklus hidup flora dan fauna yang sekaligus akan mempengaruhi dan meruusak ekosistem.

Polusi pada air dalam lingkungan kerja berkaitan dengan tersedianya air untuk dikonsumsi yang memenuhi syarat kesehatan. Di sini air harus memenuhi syarat dari segi kualitas dan kuantitas. Sumber daya air yang memenuhi syarat kualitas dan kuantitas. Limbah ini bisa berupa detergen, logam-logam berat, atau senyawa air raksa. Indikator awal yang dikenali dari pencemaran air ini antara lain dari segi bau, rasa dan warna. Ketiga hal inilah cara mudah untuk mendeteksi polusi pada air.

Sumber Emisi Gas

Sumber utama yang menyebabkan emisi gas buang pada kendaraan bermotor adalah tanki bahan bakar, karburator (mesin bensin), ruang engkol dan saluran pembuangan) knalpot. Tanki dan karburator mengeluarkan uap bensin ke udara sehingga akumulasi dari banyak mesin dapat menghasilkan polusi udara. Bensin memiliki sifat mudah menguap, dan pada suhu 40 bensin dapat menguap dengan cepat sebanyak (40-60)% dan pada suhu yang lebih tinggi akan menguap lebih banyak lagi.

Dengan demikian ada tiga jenis limbah yang menyebabkan pencemaran udara yakni :

Gas buang , yaitu merupakan gas yang dikeluarkan melalui pipa pembuangan yang merupakan produk sisa pembakaran.

Gas ruang engkol, yaitu merupakan limbah gas yang dikeluarkan dari ruang engkol.

Uap bahan baker, yaitu merupakan limbah yang dikeluarkan dari tanki dan karburator pada mesin bensin.

Ketiga jenis inilah yang akhirnya dihirup oleh manusia pada lingkungan kerjanya. Semua limbah ini berbahaya bagi kesehatan manusia.

2.4. Mendeskripsikan Dampak Polusi Terhadap Kesehatan Manusia dan

Lingkungan

Limbah semakin menjadi masalah keberlangsungan hidup dan kehidupan manusia di perkotaan ditandai dengan jumlah populasi manusia, dan sekaligus masing-masing individu menyumbangkan limbah yang dibuang ke lingkungan. Jumlah limbah yang dibuang ini melebihi kapasitas alam untuk merombaknya. Sebagian besar limbah di perkotaan berasal dari limbah rumah tangga dan industri. imbah semacam ini berakibat negatif karena :

limbah dapat membahayakan kesehatan manusia.

limbah dapat merusak benda, mengganggu binatang dan tumbuhan, secara ekonomis merugikan keuangan bila tak dikelola secara baik.

bila limbah larut dalam air dapat memunahkan kehidupan dalam air, seperti ikan, binatang lainnya.

Mengganggu keindahan, akibat bau busuk, kotor, tak teratur dan sebagainya.

Kemasan terbuat gelas pada umumnya mampu menyerap sinar matahari sehingga mengkibatkan perubahan warna pada bahan makanan. Kemasan kaleng bapat memunculkan reaksi kimia antara udara dengan kaleng, atau antara kaleng dengan bahan makanan. Kemasan plastik yang memuat vinil klorida mudah terurai dan bercampur dengan bahan makanan yang dapat berakibat rusaknya bahan makanan dan berpengaruh pada kesehatan tubuh



Limbah Senyawa Air Raksa

Kasus-kasus keracunan pada makanan juga terjadi akibat bahan makanan tercampur dengan logam air raksa. Mekanisme kejadianya terjadi akibat senyawa air raksa larut dalam air lalu masuk melalui rantai makanan dari mikro organisme ke ikan dan di dalam tubuh ikan inilah senyawa air raksa terakumulasi. Ikan yang telah mengandung kadar air raksa ini selanjutnya dinikmati oleh manusia. Akibatnya tubuh manusia tercemar oleh air raksa. Limbah senyawa air raksa merupakan polutan yang berbahaya bagi hidup dan kehidupan di muka bumi. Limbah ini akan merusak ekosistem dan lingkungan hidup, bahkan dapat mengakibatkan munculnya berbagai

penyakit. Senyawa air raksa sangat mudah diserap usus. Proses beredarnya Hg dalam tubuh kita sangat terkait dengan cara mengikat jaringan protein di usus dan otak, sehingga senyawa Hg sangat berbahaya bagi kerusakan otak kita. Senyawa air raksa (Hg) diduga dapat mempercepat perubahan genetik dan selalu berbahaya bagi hidup dan kehidupan manusia


Limbah Detergen,


Detergen merupakan produk kimia yang dimanfaatkan sebagai pembersih. Sifat detergen adalah larut dalam air dan mampu menyusup ke alam serat pakaian atau serat-serat lain. Berdasarkan jenisnya detergen :* Jenis detergen kationik aktif adalah suatu jenis detergen yang aktif adalah katioannya.

Anionik aktif adalah jenis detergen yang aktif adalah anion.

Detergen jenis amphoter adalah jenis detergen netral terhadap air. Sampai saat ini yang banyak beredar di pasaran adalah jenis anionik aktif.

Sekarang udah tahukan penyebab polusi dan bahayanya. Coba deh lakukan sesuatu hal yang kecil guna menhindari peluang Polusi semakin besar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar